Monday, December 31, 2012
Of Spidey and Failed Fanart
Ho ho hoo. I'm back, people. Sorry for not updating since Christmas (no one would read this anyway). I went on a vacation with my family. Just got back home yesterday, completely exhausted. Well not really. I am just exaggerating. But that was one interesting vacation. I'll write some about it next time, probably. If I feel like it. Which is most certainly not going to happen. But, who knows, right? Maybe some enlightenment will come to me...maybe.
So here I am, on new year's eve, sitting uselessly, staring blankly--with of course, a vacant expression on my face--at the laptop, typing nonsense in attempt to fill my desolate blog. While other people are busy with their trumpets and fireworks. I know, right. What a pathetic way to spend the last night of the year. But I just don't feel like doing anything tonight. Completely feeling unexcited. So, tomorrow's a new year. Big deal. I'll wake up tomorrow and Spider-Man will still wear tights...
Oh, and talk about Spider-Man. I just read the latest issue on the 700th volume. Apparently, Peter died in Doc Oc's body as he swapped body with him beforehand. Yes, Doc Oc was dying, and Peter was forced to stay in that dreadful body of Otto Octavius, while Doc Oc himself ended up in his body as Spider-Man. Poor Peter. The story's definitely an 'eww', by the way. And I resent the idea of a "Superior Spider-Man" (the stupid name that Doc Oc-in-Peter's-body invented and has decided to call himself). I'm one of those who support "no Peter Parker, no Spider-Man" view (oh how I always hate that clone arc), and the idea of Otto as Spidey is downright infuriating. Amazing Spider-Man series has gotten disappointing lately. I miss the good old 60's ones...
Ehemhmhm. *Clear throat* Sooo enough with the Spidey talks. What to do next? If I still couldn't manage to found a thing to do, I shall die of boredom. Oh yeah, what about finishing that last photoshop project? Nah, too lazy. But, now's the perfect time to finish it. But I can't use photoshop. Danny will look ugly in my hands. But I gotta finished it. Oh the conflict. I did it anyway, but with a half-hearted attempt, making it look like this:
As Percy would say: Oh, gods. I'm such a disgrace for Danny Phantom fandom. Sorry phandom. But! I will have to upload because this is still a record for my improvement. One day I will look at this drawing and laugh at how much of a sucker I am right now...hopefully. And to fill the space in this blog, anyway. I can't seem to find an interesting subject to talk about. Or rather, too lazy to even find one.
I still find difficulties for deciding the shadowy-part, the light direction, and, you know, the darker and lighter parts. I mainly got confused with the hair part. The original sketch was actually pretty good, but with my scrappy ability of inking (you can see the un-smooth-ness) combined with my skill at photoshop, well, you can see the result yourself. I personally more confident with my traditional works, but, you know. One's gotta practice to improve.
Maybe that's all for now. I'll come back to edit this if I had another thing to add, which I don't think will happen at the time being for I will be too busy dozing off. Yeah, I plan to go to sleep tonight. And wake up on January the first. Yay. Happy New Year all!!!! Enjoy your remaining holiday!
Yours sincerely,
Ani the Slacker
Monday, December 24, 2012
Antara Heran, Geli, dan Geram
Belakangan gua baru bener-bener menyadari bahwa ada banyak anak seumuran gua yang udah jadi peminum. Iya, anak-anak remaja usia SMP-SMA yang belum tahu apa-apa itu. Cowok maupun cewek. Yang pengalaman hidupnya masih secuil. Minum-minum dengan gayanya seakan mereka pemilik dunia ini. Baru belakangan ini, gua nyadar bahwa ini tuh bener-bener serius. Maksud gua, bener-bener baru "membuka mata" akan hal tersebut. Emang, gua dense dan lambat banget dalam menyadari keadaan lingkungan sekitar gue. Tapi tetep aja. Jadi makin sering kepikiran.
Sebenernya sih prihatin ya. Kalo dipikir-pikir, apa juga gunanya coba kelakuan kayak gitu? Minum-minum hanya untuk dapat pengakuan. Pengen dibilang keren, pengen dibilang gaul, pengen ngebuktiin bahwa mereka tuh kuat sama alkohol. Hanya karena tuntutan lifestyle, demi prestise semata, dan mereka buat macam-macam excuse guna membela kebiasaan tersebut. Lebih parahnya, mereka nggak nyadar bahwa mereka sedang membuat excuse-excuse tersebut, meyakinkan dan menghipnosis diri sendiri bahwa excuse-excuse tersebut adalah benar. Butuh pelarian hidup, katanya. Bahwa mereka tuh merasa nyaman dengan minum itu. Serasa bisa keluar dari kekangan dunia. Butuh obat kejenuhan. Atau butuh inspirasi? Hah. Semuanya BS. Bullshit. Otak lo udah dipenuhi alkohol, bro. Nyatanya, efek sampingnya gak sebanding dengan yang dirasain sekarang. Dan setelah benar-benar kecanduan, mereka udah nggak bakal bisa melihat lagi yang mana yang benar dan yang mana yang salah. Udah nggak ngerti lagi deh, pokoknya lanjutin aja. Ngapain juga coba ngikutin budaya Barat yang udah jelas efeknya jelek banget? Pernah lihat anak remaja di sana yang gedenya sukses gara-gara jadi peminum? Pernah baca kisah hidup Macaulay Culkin, cowok imut pemeran Home Alone itu? Jadi apa dia sekarang? Hidupnya kacau gara-gara alkohol.
Heran. Bangga bener, gitu. Serasa jadi pusat alam semesta gitu kali ya. Dengan bangganya menunjukkan statusnya sebagai peminum. Padahal duitnya juga dari mana. Parasit aja gitu sama orangtua. Penghasilan mereka cuma dipake buat kayak gituan. Mending morotin untuk hal yang lebih bagus. Pernahkah mereka berpikir, setelah nggak jadi tanggungan orangtua lagi (di sini gua maksud termasuk yang bukan orangtua kandung juga), kalo udah kecanduan, mau dapet duit dari mana? Atau, kalo udah sakit, siapa yang nanggung? Kalo udah masalah kecanduan? Belum lagi rehab. Akhirnya yang bikin masalah siapa? Sepanjang hidup kerjaannya hanya membebani orang lain, hanya karena terlalu malas untuk berpikir panjang.
Bukannya gue cupu. Bukannya gue nggak ngerti, dan bukannya gue nggak bisa menikmati hidup. Gue cuma sekedar ingin menghindari perbuatan yang jelas-jelas dapat menjerumuskan gue ke hal-hal yang buruk. Gue mau masa depan gue terjamin dong :) Dan makasih, gue punya cara lain yang lebih bagus buat nikmatin hidup gue~~
Emang ada berbagai latar belakang awal nggak menyenangkan yang bikin mereka minum, tapi gua gak akan repot-repot melihat itu semua karena pada akhirnya itu semua adalah pilihan mereka sendiri. Oke, hidup lo emang kurang beruntung, tapi selanjutnya apa? Tinggal pilih yang mana, mau penyaluran positif, atau negatif? Semuanya berakhir pada pilihan kita sendiri, dan nggak ada orang lain yang bisa merubahnya selain diri kita sendiri. Seperti kata orang-orang, hidup gue terserah gue gimana mau ngejalaninnya. Banyak kok, orang dengan latar belakang yang bisa dibilang pahit, yang berakhir sukses. Asal ada tekad mau merubah nasib jadi lebih baik aja, alam pasti ngedukung kok. Tapi ya terserah aja sih, kalo emang mau ngerusak hidup sendiri lebih rusak dari sebelumnya. Terserah aja kalo emang mereka pengen badan mereka rusak. Otak, hati, jantung, syaraf, rusak semuanya. Masa depan juga rusak. Asal nanti jangan nyalahin orang lain aja. Jangan juga ngerepotin orang lain kalo udah sakit.
Segitu udah banyak buktinya ya, tetap aja masih banyak yang buta dan terus menutup mata. Nggak mau tahu, yang penting gue hepi. Kayak gue peduli sama yang kayak gituan. Nikmatin aja dulu masa muda lo, bro. Yang nanti mah pikirin aja nanti.
Iya deh, iya.
Sayang aja sih, masih banyak orang-orang kurang beruntung, yang nggak sempurna kayak kita, yang mau kerja keras. Yang masih mau bikin hidupnya lebih berarti. Kenapa nggak mereka aja ya yang dikasih tubuh sempurna? Sedangkan mereka yang punya hanya dipakai untuk dirusak. Buang-buang rejeki. Harusnya malu.
Dan bagi mereka yang masih bebal setelah diberi tahu, harusnya seenggaknya cari tahu dulu asal-usul kebudayaan minum-minum itu sendiri. Dari mana sih awalnya? Apa manfaatnya? Jadi nggak hanya sekedar asal ngikutin mode. Alay banget nggak sih, orang yang nggak punya identitas diri, yang hanya terombang-ambing oleh keadaan lingkungannya? Ngikutin aja, tanpa tahu arti dibalik hal yang ia kerjakan. Martabat dirinya udah hilang entah ke mana. Gimana orang mau respek. Iya nggak sih?
Tapi beneran deh, udah bener-bener bingung sama tren anak muda sekarang. Sebenernya kita mau dibawa ke mana? Diputer-puter nggak jelas nggak ada juntrungannya. Sekedar diperbudak aja gitu. Mau dibawa ke mana indeed.
Sunday, December 23, 2012
Who Is Jack Frost?
(Jack Frost di Rise of the Guardians)
Udah nonton Rise of the Guardians awal Desember kemarin? Bagi yang belum, kasian deh lo. Filmnya bagus banget, salah satu dari yang paling bagus yang pernah dibuat DreamWorks Animation, selain Kung Fu Panda dan How to Train Your Dragon (2 film favorit gue dari DreamWorks Animation). It based upon The Guardians of Childhood series by William Joyce. It actually made a second place in the box office list in IMDB, right below Sky Fall. Quite an achievement for an animation movie, right? Bagi yang udah nonton, pernah bertanya-tanya gak sih sebenernya tokoh Jack Frost itu siapa? Kita tahu bahwa Guardians itu adalah tokoh-tokoh legenda kepercayaan atau mitos anak-anak. Santa Claus, jelas kita tahu. Tooth Fairy, seriously? Siapa juga yang gak tahu peri gigi yang menukar setiap gigi anak-anak yang tanggal dengan koin. Sandman juga, walaupun kita di Indonesia gak terlalu familiar dengan namanya, di Eropa dan Amerika, namanya sering dipakai untuk lagu pengantar tidur (lullaby). Dan Easter Bunny? Kelinci Paskah? Oke, yang gak tau pasti tinggal di bawah batu. Ngaku deh. (Nggak, gue nggak ngina lu kok Patrick)
Sekarang, Jack Frost. Banyak orang-orang yang ngira bahwa ia adalah tokoh rancangan dari DreamWorks sendiri. Padahal bukan, lho. Jack Frost emang bukan tokoh mitos yang sepopuler Santa Claus, tapi dia beneran ada. Maksud gue, emang bener ada cerita-cerita tentang dia di budaya kita. Well, budaya Barat sih. Ah, you know what I mean, lah. I'm just not good with words like that -_-
Hmm hmm hmm. Yang gue baca sih, tokoh Jack Frost itu asalnya dari adat istiadat musim salju suku Anglo-Saxon dan Norse di Eropa. Bagi yang belum tau, Norse itu orang-orang Skandinavia sebelum masa Kristenisasi gitu deh. Orang Nordik. Jadi dari kebudayaan yang dipersonifikasi gitu mungkin ya, tahulah gimana awal pembentukan tokoh legenda. Kalo di peradaban Viking, dia disebut dengan Jokul Frosti (kira-kira artinya es yang beku). Sebenernya Viking juga termasuk orang Norse sih, di abad pertengahan. Jadi awalnya ya dari orang-orang Anglo-Saxon sama Norse itu, terus menyebar ke hampir seluruh Eropa, malah sampe ke Rusia. Intinya sama, yaitu roh musim salju, hanya namanya dikenal berbeda-beda di setiap daerah. Di mitologi yang lebih modern, dia biasanya digunakan para orangtua untuk mengingatkan anak-anaknya untuk hati-hati di pagi musim salju sebelum bermain keluar rumah. Dikatakan bahwa "he will pull tricks on them and cause their extremities to become cold"---ia akan menjahili anak-anak tersebut dan menyebabkan kaki mereka menjadi dingin. Semacam anak-anak kita ditakut-takutin sama ondel-ondel lah. Hahaha.
So basically, Jack Frost adalah personifikasi dari cuaca dingin itu sendiri. Emmm oh iya, ada juga nama lainnya. Di mitos lain ia juga dikenal sebagai Old Man Winter (digambarkan dalam wujud orang tua, thus the name. Walaupun ada versi lain yang menggambarkan ia sebagai orang dewasa, bahkan remaja.) Di Barat, sebutan itu lumayan populer, lho. Malahan, ia lebih banyak dipercaya berwujud orangtua itu. (Halah, kayak yang pernah ke sana aja deh gue) Ah anyway, like I said before, he's basically a sprite--semacam roh--yang merupakan manifestasi dari udara dingin di musim salju. Mmmm dia juga dipercaya sebagai roh nakal yang suka berbuat onar gitu, carefree, suka bertindak semaunya sendiri. Yah, semacam perspektif atau ekspektasi orang-orang dari musim salju itu sendiri sih. Dipercaya bahwa, Jack Frost adalah wujud dari imajinasi; sebagai roh musim dingin yang abadi, menyimbolkan kemudaan dan keajaiban bagi mereka yang bermain di salju. Di Rise of the Guardians, sifat ini benar-benar ditonjolkan, ditunjukkan di bagian awal film di mana ia bermain bersama anak-anak, membuat anak-anak tersebut tersihir dalam permainannya, dan di akhir film yaitu pengangkatannya sebagai Guardian of Fun (bukan nama jabatan resminya sih, you just kinda get the point of that, you know, because he spreads fun). Dan itu keren banget... Kalo ngeliat dari sifatnya sih, emang paling cocok kalo wujudnya remaja. Iya gak? Nggak? Ya udah sih.
Sebenernya sebelum Rise of the Guardians tokoh Jack Frost udah banyak ditampilin, mulai dari game, musik, juga film. Banyak juga literatur yang menceritakan tentang tokoh Jack Frost, tapi baru setelah Rise of the Guardians ini namanya booming. People basically watch the movie just to see him. Kenapa? Because in this movie, Jack Frost is a very, very good looking boy. He's got this boyish charm all over him, which is very adorable. (Nggak percaya? Lihat aja gambar di atas) Gebrakan baru yang bagus dari DreamWorks, considering most people's belief of him being an old man. Dan sifat alaminya yang carefree dan naif just makes him more irresistible. DreamWorks dengan brilian telah berhasil membuat Jack Frost menjadi tokoh yang sangat ikonik. Just for your information, he is currently my crush, well, along with Danny Phantom. What? Am I not allowed to have more than one crush?
Iya, gue emang aneh.
Yah, pokoknya DreamWorks telah dengan sukses membuat gue jatuh cinta pada Jack Frost~
Oh iya, lucunya, di versi RotG diketahui bahwa Jack berasal dari sekitar awal abad 18--ditunjukkan pada awal film bahwa ia tinggal di pemukiman kolonial Amerika dan penduduknya nyanyiin lagu "Kemp's Jig", lagu yang populer pada zaman itu, juga disebut di beberapa dialog filmnya bahwa ia berusia sekitar 300 tahun, sedangkan sebenarnya legenda awal dari Jack Frost sendiri berasal dari zaman yang jauh sebelum itu, mengingat orang-orang Norse hidup pada sekitar abad 8 sampai 11 masehi. Yah, tapi namanya juga mitos. Jadi bisa diubah-ubah tergantung kemauan orang yang bikinnya.
Oh and by the way (promosi dikit nih), Rise of the Guardians is a highly recommended movie. I command you to add it to your must watch list! Kalian mungkin mikir, ngapain juga gue nonton film anak kecil kayak gituan? Iya kan? Well, anda salah besar, pemirsa. Rise of the Guardians adalah film epik yang sangat menyenangkan untuk ditonton, dengan kualitas animasi yang sangat, sangat bagus dan karakterisasi tokoh yang bener-bener unik. Kalo kalian nonton, pasti kalian ngerti maksud gue apa. Alur ceritanya juga ngalir banget, mulai dari pembukaan yang epik dan aksi-aksi yang timingnya bener-bener tepat. Suasananya dapet banget. Suspense diselingi dengan komedi yang bener-bener mainin emosi kita; semuanya hanya untuk satu pesan: To believe. It has already beaten Breaking Dawn in the box office list, ditambah art yang bagus banget (you should see the movie's artbook, it's outta this world), minta bukti apalagi? Maaf kalo gue terdengar memihak (which I actually am), tapi film ini emang bagus banget, definitely a golden globe category.
Kapan ya, Indonesia bisa bikin tokoh kepercayaan lokal daerahnya jadi mendunia gitu?
Saturday, December 22, 2012
Fragile
If blood will flow when flesh and steel are one
Drying in the color of the evening sun
Tomorrow's rain will wash the stains away
But something in our minds will always stay
Perhaps this final act was meant
To clinch a lifetime's argument
That nothing comes from violence and nothing ever could
For all those born beneath an angry star
Lest we forget how fragile we are
On and on the rain will fall
Like tears from a star, like tears from a star
On and on the rain will say
How fragile we are, how fragile we are
On and on the rain will fall
Like tears from a star, like tears from a star
On and on the rain will say
How fragile we are, how fragile we are
How fragile we are, how fragile we are
One of Sting's most wonderful songs :')
Wednesday, December 19, 2012
What I Found Today
- After a long time not visiting mangareader.net gua menemukan bahwa Katekyo Hitman Reborn! telah tamat dengan cara yang sangat tidak memuaskan. Sungguh sangat disayangkan mengingat awal dari seri ini sangat potensial untuk akhir yang epik. Goodbye, reborn. I'll
notreally miss you.
- Manga Natsume Yuujinchou yang sangat gue sayangi setelah gue tinggal beberapa bulan, yang terakhir chapternya baru nyampe chapter 55, sekarang gua buka dengan harapan update-an seabrek, baru mencapai chapter 57. What's your problem, translators?? YOU WANNA MESS WITH ME??? Well, I don't wanna mess with you. So I'll just wait. For another couple o' months. Yeah. Life is good, baby.
- Film 5cm (sumpah itu gue telat bgt nontonnya) sangat menyentuh buat gue hueeeee *nangis kejer* beneran, jadi inget pengalaman diksar sendiri. I can totally relate with the movie. Kapan gue bisa nemuin persahabatan kayak gitu? Kapan gue bisa daki semeru sedangkan bawa carrier dari rumah ke minimarket deket rumah aja gue udah ngos-ngosan? Kapan mental gua bisa berenti untuk jadi selembek play-doh yang baru dibeli?? Dan...dan...I cannot believe I'm saying this, but...I LUVVV YOUUUU INDONESIAAA YEAAH! There. Filmnya bener-bener bikin nangis, sialan. Mengingatkan lu sekali lagi bahwa Indonesia itu memang benar-benar indah.
- Sekolah dari jam setengah 7 lalu jalan dan pulang jam 8 malam really drains you out. Especially post-finals. Di mana badan lu udah menuntut buat santai. I AM TOTALLY WIPED OUT!!! EFF YEAH!
- Gua menulis posting ini sambil terkantuk-kantuk sebenernya bukanlah sebuah ide yang bagus. Tapi berhubung gua labil dan bulan ini gua lagi bertekad untuk terus-terusan update blog selagi gua bisa, dan gua mengartikannya seharfiah mungkin, maka tekad gua sekarang seperti orang Bali lagi Perang Puputan. Jadi gua terpaksa harus update. Maksudnya apa coba. Tapi badai pasti berlalu. Mungkin bulan depan blog ini bakal gak keurus lagi. Eh jangan ding...
- Duit gua abis kekuras buat nonton dan makan. Bentar lagi kalau gua buka dompet bakal terbang lalat-lalat. Padahal udah milih tempat yang murah... Oiya, koleksi duit mulus gua juga terancam punah. Seriously, I'm gonna kill the next person who says duit mulus is not important. Oh yes, I'm gonna slit down their throat. *kebanyakan baca angst-suspense-horror di fanfiction* And took away all their duit mulus collection. But what is this "duit mulus" I'm talking about anyway?
- Gue alay dan labil. Dan gue bau. Habis dari angkot. Belum mandi sejak terakhir mandi tadi pagi. Gue juga terlihat seperti anak kampung. Mba-mba penjaga toko sampe ngeliatin gue dengan sengit seakan gue baru keluar dari kali Ciliwung yang ada di sekitar Ancol.
Ani, over and out. Out to shower and then go to bed. Seriously, my eyelids are dangerously reaching their lowest level here.
Thursday, November 22, 2012
Being Creepy
Ok, ok. I just gotta let this one out. I am officially losing my mind. I am falling over some fictional, two dimensional, cartoon character. Again. I mean, what the hell? Can't I just be like any other normal girls who fell over some normal real world guys? It's just so frustrating sometimes. It's like, one glance, and BAM. You're starting to like him. It. Whatever. What scares me the most, is that I'm starting to lose interest to the real world... Maybe I'm better off being a two-dimensional character instead of three...well that's a creepy thought...
Subscribe to:
Comments (Atom)

